Selasa, 01 Juli 2014

Konsep Bermain Sambil Belajar

Seorang pakar pendidikan bernama Toni Buzan mengungkapkan hasil penelitian yang telah dilakukannya selama 30 tahun tentang asosiasi siswa terhadap kata 'belajar'.
Secara mengejutkan ditemukan fakta bahwa para siswa mengasosiasikan kata 'belajar' dengan : membosankan, ujian, pekerjaan rumah, hukuman, benci dan takut...

Wew...
Klo konsep 'belajar' sudah dianggap seperti kata-kata tersebut, maka bisa diprediksi bagaimana kondisi psikologis para siswa ketika mereka sedang belajar.
Tekanan, penderitaan dan siksaan batin pasti akan sangat terasa.
Dengan suasana hati yang sudah terbentuk seperti itu, bisa dipastikan materi pelajaran tidak akan dipahami secara optimal.
Hal itu terjadi dimana-mana dan dalam waktu yang sudah sangat lama, sehingga tidak ada cara lain, suasana belajar harus dibuat menyenangkan, penuh keceriaan dan tidak ada paksaan !

Ada korelasi positif antara situasi belajar menyenangkan dengan hasil belajar.
Analoginya, jika pelajar senang dan serius menerima pelajaran yang disampaikan pengajar dengan suasana menyenangkan dan rileks, maka potensi untuk menyerap materi-materi itu tentu lebih besar ketimbang dalam suasana membosankan. Suasana menyenangkan dan rileks itulah sesungguhnya faktor penting dalam sebuah kegiatan belajar. Para ahli berkata seseorang akan mampu melakukan lompatan lebih jauh ke dapan dalam kegiatan belajar yang rileks daripada dalam suasana yang tegang.

Hasil penelitian pendidikan pada dekade terakhir pun mengungkapkan bahwa belajar akan efektif, jika pembelajar dalam keadaan gembira, nyaman, dan rileks. Keadaan tersebut telah terbukti memberikan efek yang luar biasa terhadap capaian hasil belajar peserta didik. Bahkan potensi kecerdasan intelektual yang selama ini menjadi primadona sebagai penentu keberhasilan belajar, ternyata tidak sepenuhnya benar. Kecerdasan emosional telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap efektivitas pembelajaran di samping kecerdasan intelektual.

Sesungguhnya, kegembiraan dan kesenangan dalam belajar dapat diciptakan melalui banyak cara. Tergantung kreatifitas elemen-elemen pembelajaran yang bersangkutan. Hal terpenting tentu saja ada pada sebuah pertanyaan, apakah ada kemauan untuk membuat kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan atau tidak? Bila kemauan sudah ada, nisacaya jalan pun terbentang. Kreatifitas pun datang dan menjelmalah kegiatan pembelajaran yang menyenangkan! Metode "bermain sambil belajar" adalah salah satu dari sekian banyak metode yang ditawarkan untuk membuat kegiatan belajar menjadi menyenangkan.

Bermain Sambil Belajar

Bermula dari TK, siswa terlihat bahagia. Mereka bisa melakukan aktivitas yang disukainya dengan cara yang menyenangkan. Mereka bisa belajar sambil bermain, sambil tertawa, bahkan bisa tidur siang bersama.
Selepas TK, proses dan metoda belajar di sekolah lebih serius. Guru-guru pun mulai bertampang dan berperilaku serius. Tidak ada lagi bermain sambil belajar.
Materi pelajaran semakin dan bahkan terlampau berat. Beban mereka pun semakin berat.
Akibatnya, jangan heran, ketika bel pulang berbunyi....Horee...!
Lepaslah semua beban yang ada. Ya...sekolah ternyata menjadi sebuah beban!
Padahal sejatinya kata "sekolah" sendiri berasal dari kata "scholae" yang bermakna bersenang-senang/bermain-main.

Bermain bagi anak-anak, sama pentingnya dengan bekerja bagi orang dewasa. Ketika bermain, orang dewasa, terlebih anak-anak, akan mendapatkan pengalaman dari proses bermainnya tersebut. Pengalaman yang diperolehnya kelak akan menambah dan mengembangkan pengetahuannya. Bukankah hal tersebut sesuai dengan pepatah "pengalaman adalah guru yang terbaik?".
Para pakar perkembangan anak menemukan 5 bukti ilmiah dari manfaat bermain, di antaranya: berperilaku lebih baik, mampu bekerja dalam tim dan berempati, banyak bergerak dan aktif, meningkatkan kemampuan belajar, dan membuat gembira.

Bagi para siswa berusia remaja, permainan sains/ilmiah yang mengaplikasikan penerapan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan di sekolah ( ilmu Fisika, Kimia, Matematika, dll ), akan sangat membuka wawasan dan mengembangkan kreativitas mereka dalam belajar.

Banyak contoh permainan yang bisa mengembangkan kreativitas dan memberikan pemahaman lebih baik tentang konsep-konsep ilmiah, tidak hanya menghafal rumus dan mengerjakan soal-soal ujian saja.
Apalagi saat ini banyak toko-toko mainan online yang menjual mainan edukasi, mainan mekanika, mainan robotika yang semuanya menerapkan hukum-hukum fisika dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan.

Selain bermain sambil belajar, para ahli pendidikan menawarkan beragam opsi metode untuk menciptakan suasana menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran. Di antaranya adalah dengan pengoptimalan media musik seperti tampak dalam Metode Sugestopedia dan Quantum Learning, pengoptimalan media komputer dan animasi, pengoptimalan suasana dengan humor, permainan, bermain peran, dan metode-metode lainnya yang sengaja dikembangkan untuk, tentu saja, membuat kegiatan pembelajaran semakin menyenangkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar